IMAN BISA BERJUZ-JUZ ATAU TIDAK?
Jika ditanyakan kepadamu: "Apakah iman terbagi-bagi, yakni, bisa menerima pembagian dengan menjadi juz-juz, atau tidak?"
Perkataan Mushannif pada kata al-iman dengan dibaca mad huruf Hamzah-nya, karena asalnya adalah aal-iman dengan dua huruf Hamzah, lalu Hamzah yang ke dua diganti huruf Alif, maka terjadilah mad yaitu Mad Lazim.
Maka hendaklah kamu berkata: Iman tidak bisa terbagi-bagi, karena iman sesungguhnya adalah sebuah cahaya yang ada di hati, akal dan ruh anak cucu Adam, karena ia adalah hidayah Allah terhadap orang mukmin. Barang siapa yang ingkar terhadap sesuatu dari hal itu, maka orang tersebut kafir.
Jika ditanyakan kepadamu: "Apakah iman terbagi-bagi, yakni, bisa menerima pembagian dengan menjadi juz-juz, atau tidak?"
Perkataan Mushannif pada kata al-iman dengan dibaca mad huruf Hamzah-nya, karena asalnya adalah aal-iman dengan dua huruf Hamzah, lalu Hamzah yang ke dua diganti huruf Alif, maka terjadilah mad yaitu Mad Lazim.
Maka hendaklah kamu berkata: Iman tidak bisa terbagi-bagi, karena iman sesungguhnya adalah sebuah cahaya yang ada di hati, akal dan ruh anak cucu Adam, karena ia adalah hidayah Allah terhadap orang mukmin. Barang siapa yang ingkar terhadap sesuatu dari hal itu, maka orang tersebut kafir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar